Rilis Album ke-17 OM PMR Buktikan Kreatifitas Tidak Ada Matinya
Komentar

Rilis Album ke-17 OM PMR Buktikan Kreatifitas Tidak Ada Matinya

Komentar

Terkini.id, Bekasi – Kreatifitas dan karya tidak ada matinya dibuktikan oleh tiga personil OM PMR, yakni Harry Kapoor, Imma Maranaan dan Adjie Cetti Bahadursyah.

Tiga orang di atas adalah orang yang masih bertanggung jawab dalam skema “langka” orkes dangdut walau harus ditinggal oleh vokalis fenomenal mereka Johnny Iskandar juga dua rekan lainnya yang telah berpulang 
yaitu Boedi Padukone dan Yuri Mahipal.

Grup Orkes ini sejak pertama kali 
didirikan pada tahun 1977 dan masih belum berhenti hingga di tahun 2022. 

Memasuki usia ke-44 tahun, Grup orkes dangdut legendaris yang populer pada tahun 80-an ini kembali mampu merilis album ke-17 nya yang bertajuk ‘PMR Not Dead’.

Kisah sukses OM PMR bermula pada tahun 1980-an saat tampil di Radio Prambors atas rujukan grup lawak Warkop DKI.

Kala itu Prambors masih menjadi barometer musik anak muda Jakarta. 

Sempat lama vakum, PMR kembali menggebrak sekitar lima tahun belakangan dengan berbagai aksi panggung yang menggunakan atribut ke-metal-metalan di Borneo Beer House kala itu. 

PMR seperti menantang diri mereka sendiri untuk bisa tetap ada dalam lingkaran industri musik saat ini yang penuh diisi muka-muka baru yang lebih muda.

OM PMR merilis album mereka yang bertajuk “PMR NOT DEAD” secara independent dibawah PMR Records pada, Sabtu 29 Januari 2022. 

Proses kreatif album ini digarap berkat dukungan Komunitas Taringbabi yang memberikan tempat untuk PMR menulis 
lagu. 

Teknis produksi rekaman Album ini dikerjakan di Komunitas Taring Babi yang dikelola langsung oleh 
teman-teman dari Marjinal selama kurang lebih lima bulan sejak Mei hingga November 2021 dan juga atas dukungan ACC Studio dalam hal terwujudnya album “OM PMR NOT DEAD”.

Di tengah invasi lagu-lagu sendu 
kala senja, PMR justru tidak mengurangi intensitas mereka mengusung materi menggelitik sebagai Grup orkes  yang “nyeleneh”, tengok 10 lagu yang ada dalam album ini seperti : Pamer, Kuntilanak Jomblo, Engkong,  Nyasar dan lainnya.

PMR seperti memberi pesan kalau “Humor” adalah salah satu hal yang dibutuhkan Indonesia disela kegalauan situasi yang kelabu.

Album ini dikerjakan dimasa Pandemi Covid-19 menghancurkan dunia hiburan tanpa kepastian bahkan sebuah single berjudul “Teman Sejati” dirilis dimana 
kondisi pandemi membuat kita kehilangan banyak teman.

Album ini masih dikemas dalam bentuk cakram padat walau saat ini layanan musik streaming merajalela. 

CD masih menjadi ijazah bagi mereka sebagai sebuah penanda eksistensi namun  PMR juga akan menjanjikan Album tersebut akan segera tersedia di Kanal Streaming. 

Hal yang menarik lainnya
adalah Album ini juga didukung penuh oleh wahana Wisata Keluarga Telaga Putri Lampung yang menganggap Grup Orkes ini layaknya sebuah warisan budaya musik yang harus tetap lestari agar Indonesia bisa memiliki 
identitas di negaranya sendiri. 

Harapan album PMR NOT DEAD layaknya sebuah slogan Punk Rock, zaman boleh berganti namun akan selalu  ada mengikuti perkembangan plus eksis dan konsisten. 

Dalam konteks karya, harapan terbesarnya adalah  semoga Album ini bisa diterima oleh berbagai kalangan, menjadi pustaka referensi musik Indonesia dan bisa menjadi inspirasi bagi mereka yang mencintai musik anak bangsa. 

10 lagu di dalam album PMR NOT DEAD dirilis dalam sebuah mini konser di Teras 124, Jl Raya Jatimakmur No. 124 Pondok Gede Bekasi, Sabtu 29 Januari 2022 malam.***