Peluang Bisnis Menggiurkan, Rindang Indonesia Gandeng Mahydro Gelar Pelatihan Hidroponik Generasi Milenial
Komentar

Peluang Bisnis Menggiurkan, Rindang Indonesia Gandeng Mahydro Gelar Pelatihan Hidroponik Generasi Milenial

Komentar

Terkini.id, Bekasi – “Hidroponik berkembang pesat karena sangat mudah proses tanam semai dan panennya. Kebutuhan atau pasarnya tinggi serta tingkat kegagalan panen rendah. Banyak media yang bisa dipakai,” tulis Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dalam pesan singkatnya, Minggu, 22 November 2020.

Tri menambahkan, hidroponik sebagai ketahanan pangan keluarga yang mampu menopang tambahan income keluarga. Karena itu lah, Pemerintah Kota Bekasi saat ini tengah mencanangkan program Kampung Hidroponik yang akan diterapkan di seluruh kelurahan se-Kota Bekasi.

Yayasan Rindang Indonesia yang merupakan bagian dari masyarakat Kota Bekasi menyambut program yang dicanangkan oleh pemerintah Kota Bekasi dengan  membuat pelatihan budidaya hidroponik bagi generasi muda atau generasi milenial.

Bertempat di Istana Yatim Yayasan Rindang Indonesia, Bekasi, Minggu, 22 November 2020 hadir 25 peserta yang semuanya mengenakan kaos merah bertuliskan “Satu Dekade Berkarya Mengabdi Sepenuh Hati”. Sebagai Coach atau pelatih adalah Takbir Hamzah Adam (39) atau yang kerap disapa Mas Teby Adam dari Mahydro, perusahaan pelatihan dan konsultan hidroponik di Bekasi.

Peluang Bisnis Menggiurkan, Rindang Indonesia Gandeng Mahydro Gelar Pelatihan Hidroponik Generasi Milenial
Yayasan Rindang Indonesia dan Mahydro menggelar pelatihan budidaya hidroponik bagi generasi muda. Foto : Hat.

“Kita adakan kegiatan ini untuk memacu pemuda-pemudi yang hari ini agar kreatif dan bagaimana memanfaatkan waktu luang. Kita arahkan mereka untuk hal positif yaitu seminar hidroponik,” kata Muhtadin Fauzi salah satu pengurus Yayasan Rindang Indonesia usai seminar.

Baca Juga

Lebih lanjut Muhtadin menambahkan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Yayasan Rindang Indonesia terkait bidang ekonomi yang juga bagian dari sinergi dengan program Pemerintah Kota Bekasi dalam bidang ketahanan pangan khususnya hidroponik.

“Ini bagian dari pembangunan ekonomi dengan berekonomi yang baik. Mereka mengenal bagaimana cara menanam (hidroponik) dan cara menikmatinya. Ini merupakan bagian dari program kami yang akan kami sinergikan dengan pemerintah Kota Bekasi dan masyarakat,” imbuhnya.

Sementara itu, Coach dan konsultan Hidroponik Takbir Hamzah Adam menjelaskan kedatangannya ke Yayasan Rindang Indonesia dalam rangka memberikan pengenalan dasar-dasar teknik budidaya hidroponik peluang bisnisnya bagi generasi milenial. Baginya, selain mudah dilakukan, hidroponik atau budidaya tanaman tanpa tanah tersebut juga memiliki pangsa pasar yang menggiurkan dengan harga yang cukup mahal.

“Selanjutnya kami memperkenalkan bagaimana hidroponik itu bisa menjadi peluang bisnis,” ucap Teby.

Dengan mengenal budidaya hidroponik ini, kata Teby adik-adik milenial ini bisa meraup penghasilan sendiri sehingga tidak bergantung lagi kepada orangtuanya. Kendati demikian, Teby menyadari tidak mudah menyosialisasikan manfaat hidroponik kepada masyarakat termasuk generasi milenial.

“yang sulit bukan bercocok tanamnya tapi mengedukasinya. Edukasinya itu yang tidak mudah karena Indonesia ini termakan mohon maaf lagu tongkat kayu jadi tanaman jadi tidak peduli yang namanya pertanian ah… masih banyak lahan kosong padahal negara tetangga Singapura bahkan di atas-atap rumhah untuk bercocok tanam,” imbunya.

Karena itu, Teby berharap ada peran dari pemerintah Kota Bekasi dalam hal ini dinas terkait untuk bisa sensitif memperhatikan lahan kosong yang bisa digunakan untuk pertanian khususnya hidroponik.”Berharap dari Pemkot Bekasi bisa membantu, ternyata banyak hidroponik tapi karena keterbatasan lahan. Di samping Rindang (istana yatim) sendiri ada lahan kosong yang bisa digunakan,” ujarnya.

Dia mendukung program hidroponik yang telah dicanangkan oleh Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto untuk diterapkan di setiap kelurahan di Kota Bekasi juga dinas-dinas terkait yang mendukung ketahanan pangan di Kota Bekasi.