Warganya Meninggal gara-gara DBD, Lurah Kayuringin Jaya Kembali Giatkan Fogging
Komentar

Warganya Meninggal gara-gara DBD, Lurah Kayuringin Jaya Kembali Giatkan Fogging

Komentar

Terkini.id, Bekasi – Ketika pusat perhatian banyak orang terpusat pada cara penanggulan penyebaran virus corona (Covid-19), ada yang justru yang tidak kalah berbahanya yaitu penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat terdapat 110.921 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia pada kurun waktu Januari hingga 31 Oktober 2019. Beberapa wilayah di Indonesia mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB).

Kota Bekasi misalnya yang tidak luput dari kasus DBD. Baru-baru ini, di Kelurahan Kayuringin Jaya dilaporkan terdapat korban meninggal dunia gara-gara DBD.

Dengan kejadian tersebut, Lurah Kayuringin Ricky Suhendar bersama jajarannya di RW 08 melakukan pengasapan (fogging) ke rumah-rumah warga guna mengantisipasi merebaknya kasus DBD di wilayahnya.

Warganya Meninggal gara-gara DBD, Lurah Kayuringin Jaya Kembali Giatkan Fogging
Lurah Kayuringin Ricky Suhendar mengklarifikasi kasus DBD di wilayahnya. Foto : Agus wibowo /tabloidlugas.com

“Yang paling penting dibasmi adalah jentik nyamuknya,”ucap Ricky Suhendar Lurah Kayuringin saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (7 April 2020).

Ricky menilai, ada yang lebih efektif daripada fogging yakni Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan membudayakan perilaku hidup sehat dan kebersihan lingkungan.

“Pertama perilaku hidup bersih yang kedua jangan membiarkan genangan air di bak kamar mandi, di ban dan dibelakang kulkas,”lanjutnya.

Ricky mengaku langkah-langkah pencegahan DBD sudah lama dilakukan oleh tim PSN Kelurahan yang melakukan edukasi terhadap warga terkait pola hidup bersih dan sehat.

Fogging dimulai di RW 08 meliputi beberapa RT yang ada wilayahnya disaksikan Lurah Kayuringin didampingi Sekel Agus Mamum dan ketua RW 08, pada Selasa (7 April 2020) pagi.

Sementara H Rahman Ketua RT 06 RW 08 Kelurahan Kayuringin mengaku fogging sudah menjadi program RW 08 sebelum kasus kematian tersebut terjadi.

“Diadakan Fogging sebetulnya juga sudah menjadi program RW 08. Kebetulan saja pas yang kena DB daru warga RT 06, sehingga dalam rapat kordinas antara RT 1 – 8 dengan RW 08 diputuskan untuk melakukan fogging pada tanggal 7 April 2020,” tulis H. Rahman dalam pesan singkatnya kepada terkini.id, Selasa (7 April 2020).

Rahman mengungkapkan, yang meninggal kena DBD bukan warga yang tinggal di RT 06 RW 08, hanya selama sakit almarhum tinggal di rumah bosnya di RT 06.

“Harapannya, setelah diadakan fogging tentunya jangan ada lagi warga baik RT 06 dan RT 07 yang kena DB lagi,”katanya.