Terkini.id, Seoul – Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyatakan perang melawan COVID-19 pada hari Selasa ketika jumlah kasus di negara itu mendekati 5.000, menempatkan semua badan pemerintah dalam siaga 24 jam, Rilis media lokal Korea selatan Yonhap News Agency.
Berbicara pada pertemuan kabinet mingguan, Moon mengumumkan rencana untuk menyuntikkan dana 30 triliun won (sekitar 25 miliar dolar AS) secara langsung atau tidak langsung ke dalam aksi tanggap darurat COVID-19.
Pada tengah malam pada hari Senin, Korea Selatan telah mengkonfirmasi 477 kasus COVID-19, meningkatkan jumlah infeksi menjadi 4.812, menurut otoritas kesehatan negara itu.
Sejauh ini, 29 orang telah meninggal karena COVID-19 di negara ini. Menurut kementerian pertahanan negara itu, dua personil layanan kesehatan dan seorang pekerja sipil untuk militer dinyatakan positif virus corona baru, sehingga jumlah total kasus yang dikonfirmasi di militer menjadi 31 korban pada Selasa pagi.
Dari total, 17 berada di Angkatan Darat, 11 di Angkatan Udara, dua di Korps Marinir dan satu di Angkatan Laut, kata kementerian itu.
- Atasi Dampak Ekonomi Akibat COVID 19, Pemerintah Pusat Resmi Luncurkan Kartu Prakerja
- Permenhub 18 Tahun 2020 Terbit, Pemprov DKI Jakarta Harus Kaji Ulang Aturan Pembatasan OJOL dalam PSBB
- Perang Lawan COVID 19, 19 Ribu Orang Telah Jalani Tes COVID 19 di Indonesia
- Perang Lawan COVID 19, Startup Hotel Capsul Bobobox Donasikan Shelter Pod Untuk Tenaga Medis
- Kirim Sembako ke Warga Terdampak COVID 19, Kang Emil Gandeng Ojol dan PT Pos Indonesia
Sekitar 60 persen dari kasus yang dikonfirmasi telah dikaitkan dengan cabang sekte agama Shincheonji di kota tenggara Daegu, kota terbesar keempat di negara itu dengan populasi 2,5 juta, kata Kantor Berita Yonhap.
Pada 23 Februari,pemeribtah Korea Selatan itu meningkatkan kewaspadaan virus Covid 19 ke level “merah” yang merupakan level kewaspadaan tertinggi di Korea Selatan untuk mengatasi penyebaran virus.